Beliau
lahir di Wanadadi, Banjarnegara, 21 April 1955, dikenal sebagai
penyanyi dan penulis lagu yang telah melegenda. Lagu-lagu yang
ditelurkannya memiliki nuansa balada dan berkekuatan pada makna-makna
syairnya.
Beliau
memasuki lingkungan seniman Yogyakarta sejak 1971. Motivasi terbesar
yang membangkitkan kreativitas karya-karyanya adalah ketika bersahabat
dengan Emha Ainun Nadjib (penyair), Eko Tunas (cerpenis), dan E.H.
Kartanegara (penulis). Beberapa puisi Emha bahkan sering dilantunkan
Ebiet dengan petikan gitarnya. Walaupun, ketika masuk dapur rekaman,
tidak ada syair Emha yang ikut dinyanyikannya.
Pria
yang lebih senang disebut sebagai penyair itu, semula hanya menyanyi
dengan berkonser di Jawa Tengah dan DIY, memusikalisasikan puisi-puisi
dan hanya menganggapnya sebagai hobi belaka. Namun atas dorongan para
sahabat dekatnya akhirnyaEbiet bersedia juga maju ke dunia belantika
musik Nusantara.
Ebiet selama lima tahun pernah jauh dari peredaran dan baru pada 1995, dirinya mengeluarkan album Kupu-Kupu Kertas (didukung oleh Ian Antono, Billy J. Budiardjo, Purwacaraka, dan Erwin Gutawa) dan Cinta Sebening Embun - Puisi-Puisi Cinta.
Pada 1996 Ebiet mengeluarkan album Aku Ingin Pulang - 15 Hits Terpopuler. Dua tahun berikutnya ia mengeluarkan album Gamelan yang memuat lima lagu lama yang diaransemen ulang dengan musik gamelan. Kemudian pada 2000 Ebiet, merilis album Balada Sinetron Cinta dan 2001 mengeluarkan album Bahasa Langit, yang didukung oleh Andi Rianto, Erwin Gutawa dan Tohpati.
Ebiet
sendiri adalah suami Yayuk Sugianto kakak dari penyanyi Iis Sugianto
pada 1982. Perkawinan mereka dikaruniai 4 orang anak, masing-masing
Abietyasakti Ksatria Kinasih, Adaprabu Hantip Trengginas, Byatuasa
Pakarti Hinuwih, Segara Banyu Bening.
Ebiet adalah idola saya , mengapa ? karena beliau juga baik dalam bidang akademis . Setelah lulus SD, Ebiet masuk PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) Banjarnegara. Sayangnya ia tidak betah sehingga pindah ke Yogyakarta. Sekolah di SMP Muhammadiyah 3 dan melanjutkan ke SMA Muhammadiyah I. Di sana ia aktif di PII.
Namun, ia tidak dapat melanjutkan kuliah ke Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada karena ketiadaan biaya. Ia lebih memilih
bergabung dengan grup vokal ketika ayahnya yang pensiunan memberinya
opsi: Ebiet masuk FE UGM atau kakaknya yang baru ujian lulus jadi
sarjana di Universitas Jenderal Soedirman , Purwokerto.
Nama Ebiet didapatnya dari pengalamannya kursus bahasa Inggris semasa SMA. Gurunya orang asing, biasa memanggilnya Ebiet, mungkin karena mereka mengucapkan A menjadi E. Terinspirasi dari tulisan Ebiet di bagian punggung kaos merahnya, lama-lama ia lebih sering dipanggil Ebiet oleh teman-temannya. Nama ayahnya digunakan sebagai nama belakang, disingkat AD, kemudian ditulis Ade, sesuai bunyi penyebutannya, Ebiet G. Ade. Kalau dipanjangkan, ditulis sebagai Ebiet Ghoffar Aboe Dja'far.
Sering keluyuran tidak keruan, dulu Ebiet akrab dengan lingkungan seniman muda Yogyakarta pada tahun 1971. Tampaknya, lingkungan inilah yang membentuk persiapan Ebiet untuk mengorbit. Motivasi terbesar yang membangkitkan kreativitas penciptaan karya-karyanya adalah ketika bersahabat dengan Emha Ainun Nadjib (penyair), Eko Tunas , dan EH Kartanegara (penulis). Malioboro menjadi semacam rumah bagi Ebiet ketika kiprah kepenyairannya diolah, karena pada masa itu banyak seniman yang berkumpul di sana.
Meski bisa membuat puisi, ia mengaku tidak bisa apabila diminta sekedar mendeklamasikan puisi. Dari ketidakmampuannya membaca puisi secara langsung itu, Ebiet mencari cara agar tetap bisa membaca puisi dengan cara yang lain, tanpa harus berdeklamasi. Caranya, dengan menggunakan musik. Musikalisasi puisi, begitu istilah yang digunakan dalam lingkungan kepenyairan. Beberapa puisi Emha bahkan sering dilantunkan Ebiet dengan petikan gitarnya. Walaupun begitu, ketika masuk dapur rekaman, tidak sebiji pun syair Emha yang ikut dinyanyikannya. Hal itu terjadi karena ia pernah diledek teman-temannya agar membuat lagu dari puisinya sendiri. Pacuan semangat dari teman-temannya ini melecut Ebiet untuk melagukan puisi-puisinya
Post a Comment